BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode
penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Data yangdiperoleh melalui penelitian itu adalah
data empiris yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid, reliabel dan
obyektif. Metode
penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode
kuantitatif dan metode kualitatif. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan
penelitian dengan metode kombinasi (Met Kom), maka harus dipahami dahulu karakteristik
kedua metode tersebut.
Penelitian kuantitatif memandang
bahwa, suatu gejala dianggap relatif tetap, tidak berubah dalam waktu tertentu.
Peneliti kuantitatif dalam memandang gejala adalah bebas nilai. Dengan
menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan sampel yang diambil
secara random, sehingga peneliti tidak ada kontak langsung dengan sumber data.
Dengan demikian data yang diperoleh adalah yang objektif dan bebas nilai.Metode
kualitatif berlandasan pada filsafat pospositivisme atau enterpretive. Filsafat
ini berpandangan bahwa suatu gejala bersifat holistik, belum tentu dapat
diamati dan diukur, hubungan gejala bersifat reciprocal, data bersifat dinamis
dan terikat nilai.Penelitian kualitatif memandang tidak semua gejala dapat diamati
dan diukur. Gejala yang mengandung makna tidak dapat diamati. Gejala dalam
penelitian kualitatif tidak bersifat sebab-akibat (kausal), tetapi lebih
bersifat reciprocal (saling mempengaruhi). Hasil penelitian kualitatif tidak
akan bebas nilai, karena peneliti berinteraksi dengan sumber data.Berdasarkan
uraian dia atas, dapat dikemukakan disini bahwa, landasan filsafat kedua metode
penelitian tersebut sangat berbeda bahkan bertentangan, sehingga secara
teoritis kedua metode tersebut tidak dapat dikombinasikan untuk digunakan
bersama-sama.
Sugiyono (2006) menyatakan bahwa, pertama,
kedua metode tersebut dapat digabungkan tetapi digunakan secara bergantian.
Pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif, sehingga ditemukan hipotesis
tersebut diuji denganmetode kuantitatif. Kedua, metode penelitian tidak
dapat digabungkan dalam waktu bersamaan, tetapi hanya teknik pengumpulan data
yang dapat digabungkan.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang kami jelaskan di sini
rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa
pengertian penelitian kombinasi ?
2. Apa
saja karakteristik penelitian kombinasi ?
3. Apa
saja ragam penelitian kombinasi ?
4. Bagaimana
implementasi penelitian kombinasi ?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.
Pengertian
penelitian kombinasi ?
2. Ragam penelitian kombinasi ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode Penelitian Kombinasi
Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang
menggabungkan antara metode ekuantitatif dan metode kualitatif. Oleh karena
itu, untuk dapat melakukan penelitian dengan metode kombinasi (Met Kom), maka
harus dipahami dahulu karakteristik kedua metode tersebut.
Penelitian kuantitatif memandang bahwa, suatu gejala
dianggap relatif tetap, tidak berubah dalam waktu tertentu. Peneliti
kuantitatif dalam memandang gejala adalah bebas nilai. Dengan menggunakan teknik
pengumpulan data dengan kuesioner dan sampel yang diambil secara random,
sehingga peneliti tidak ada kontak langsung dengan sumber data. Dengan demikian
data yang diperoleh adalah yang objektif dan bebas nilai.
Metode kualitatif berlandasan pada filsafat pospositivisme
atau enterpretive. Filsafat ini berpandangan bahwa suatu gejala bersifat
holistik, belum tentu dapat diamati dan diukur, hubungan gejala bersifat
reciprocal, data bersifat dinamis dan terikat nilai. Gejala yang holistic
adalah gejala yang menyeluruh, tidak dapat
dipisah-pisahkan/diklasifikasikan.dengan demikian peneliti dalam melakukan
penelitian,tidak meneliti hanya beberapa variabel saja,tetapi seluruh aspek
yang ada pada objek yang di teliti,atau
oleh spradley disebut”siyuasi sosial”.situasi sosial meliputi,orang,tempat dan
aktivitas orang tersebut dalam tempat itu.
Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat
enterpretif.karena dalam melihat gejala peneliti kualitatif harus
menginterprestasikan terlebih dulu terhadap data yang ditemukan.peneliti
kualitatif tidak boleh”menelan mentah-mentah”dalam membuat kesimpulan terhadap
gejala yang ditemukan,tetapi harus member interprestasi dan mengujinya melalui
uji keabsahan data.sebagai contoh,peneliti melihat orang menangis jangan langsung
di simpulkan bahwa,orang tersebut sedang mengalami kesedihan,tetapi harus dapat
dipastikan,orang tersebut menangis disebabkan oleh apa, apakah sedang susah
atau bahagia.
Penelitian kualitatif memandang tidak semua gejala dapat
diamati dan diukur. Gejala yang mengandung makna tidak dapat diamati, tetapi
dapat dirasakan. Makna adalah data di balik data yang tampak. Orang mancing
ikan adalah data yang bisa mengandung
makna. Kegiatan memancing tidak semata-mata mencari ikan tetapi mungkin untuk
hiburan. Karena banyak data kualitatif yang mengandung makna, dan data tersebut
bersifat kualitatif dan dinamis(tidak
tetap), maka data tersebut sulit di ukur. Karena data sulit di ukur dengan instrument secara
kuantitatif, maka peneliti kualitatif akan menjadi instrument utama dalam
penelitian.
Gejala dalam penelitian kualitatif tidak bersifat
sebab-akibat (kausal), tetapi lebih bersifat reciprocal (saling mempengaruhi),
sehingga penelitian kualitatif tidak ingin mencari pengaruh antar variabel,
melalui pengujian hipotesis, tetapi ingin mengkontruksikan gejala dalam satu
model hubungan reciprocal.dalam hubungan reciprocal tidak diketahui mana sebab
dan akibat, karena semuanya beriteraksi. Penelitian kualitatif tidak menguji
hipotesis, tetapi menemukan hipotesis.
Hasil penelitian kualitatif tidak akan bebas nilai, karena
peneliti berinteraksi dengan sumber data. Karena terjadi interaksi, maka data
yang diperoleh dalam penelitian akan dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikan, pengalaman, keyakinan yang dimiliki oleh pemberi data dan
pengumpulan data. Karena peneliti kualitatif menjadi instrument utama dalam
pengumpulan data, maka hasil penelitian kualitatif bersifat subyetif pada
awalnya, dan akan menjadi obyektif setelah diuji melalui uji konfirmability.
Berdasarkan uraian dia atas, dapat sikemukakan disini bahwa,
landasan filsafat kedua metode penelitian tersebut sangat berbeda bahkan
bertentanga, sehingga secara teoritis kedua metode tersebut tidak dapat
dikombinasikan untuk digunakan bersama-sama.
Sugiyono (2006) menyatakan bahwa, pertama, kedua
metode tersebut dapat digabungkan tetapi digunakan secara bergantian. Pada
tahap pertama menggunakan metode kualitatif, sehingga ditemukan hipotesis
tersebut diuji denganmetode kuantitatif. Kedua, metode penelitian tidak
dapat digabungkan dalam waktu bersamaan, tetapi hanya teknik pengumpulan data
yang dapat digabungkan.
Penggabungan antara filsafat metode kuantitatif
(positivistik) dan metode kualitatif (pospositivistik/enterpretif) oleh Johnson
dan Cristensen (2007) disebut filsafat pragmatik. Dalam hal ini dinyatakan,
mulai tahun 1990an, beberapa peneliti menolak tesis yang menyatakan bahwa
metode penelitian kualitatif dan kuantitatif tidak dapat digabungkan, dan mulai
mengembangkan pemikiran prgmatis, bahwa penelitian kualitatif dan kuantitatif
dapat dikombinasikan dalam satu kegiatan penelitian.
Johnson dan Cristensen (2007) memberikan definisi tentang
metode penelitian kombinasi (mixed recearch) sebagai berikut. Metode penelitian
kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau
menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hal ini
mencakup landasan filosofis, penggunaan pendekatan kualitatif dan kuantitatif,
dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam penelitian.
Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian
kuantitatif dan kualitatifuntuk digunakan secara bersama-samadalam suatu
kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid,
reliabel dan objektif.
Data yang komprehensif adalah data yang lengkap yang
merupakan kombinasi antara data kualitatif dan data kuantitatif. Data yang
valid adalah data yang memiliki derajat ketepatan yang tinggi antara data yang
sesungguhnya terjadi dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Melalui kombinasi
dua metode, maka data yang diperoleh dari penelitian akan lebih valid, karena
data yang sebenarnya tidak dapat divalidasi dengan metode kuantitatif akan
divalidasi dengan metode kualitatif atau sebaliknya. Data yang reliable adalah
data yang konsisten dari waktu ke waktu, dan orang ke orang. Dengan menggunakan
metode kombinasi maka realibilitas data akan dapat ditingkatkan, karena
relibilitas data yang tidak dapat diuji dengan metode kualitatif atau
sebaliknya. Data yang obyektif lawannya data yang subyektif.jadi data yang
obyektif apabila data tersebut disepakati oleh banyak orang. Dengan menggunakan
metode kombinasi, maka data yang diperoleh dengan metode kualitatif yang
bersifat subyektif dapat di tingkatkan objektivitasnya pada sampel yang lebih luas
dengan metode kuantitatif.
1.
Karakteristik
Metode Penelitian Kombinasi
Karakteristik
dalam hal
|
Metode kuantitatif
|
Metode kombinasi
|
Metode kualitatif
|
Dasar teori
|
Konfirmasi. Peneliti menguji teori dari hasil data
yang diperoleh dari penelitian di lapangan
|
Konfirmasi dan eksplorasi
|
Eksplorasi. Peneliti menghasilkan hipotesis
dan teori baru didasarkan dari data yang dikumpulkan selama penelitian di
lapangan
|
Hal yang paling umum dari tujuan penelitian
|
Untuk menunjukkan hubungan antar variabel, menguji
teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
|
Beberapa tujuan
|
Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menemukan
teori baru, menggambarkan realitas yang kompleks, dan memperoleh pemahaman
makna.
|
Fokus
|
memandang melalui lensa kecil, melihat dan memilih
serta memperhatikannya hanya beberapa buah variabel saja.
|
Beberapa fokus
|
menggunakan lensa besar dan menampak serta
memperhatikan pola-pola saling berhubungan antara berbagai variabel yang
sebelumnya belum pernah ditemukan
|
Desain
|
desainnya harus terstruktur, baku, formal dan
dirancang sematang mungkin sebelumnya.
|
Beberapa desain
|
desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah /
berkembang sesuai dengan situasi di lapangan
|
Sifat pengamatan
|
dihubungan dengan ilmu-ilmu alamiah sehingga metode
ini dianggap metode ilmiah.
|
Mempelajari perilaku lebih dari satu konteks.
|
metode kualitatif yang tidak dihubungkan dengan ilmu-ilmu
alamiah, tidak ilmiah.
|
Teknik pengumpulan data
|
Melalui kuesioner, observasi dan wawancara
terstruktur.
|
Beberapa teknik
|
Melalui wawancara mendalam, observasi partisipan,
catatan lapangan, dan pertanyaan terbuka Penelitian kualitatif menjadikan peneliti
sendiri sebagai instrumen penelitian
|
Sampel
|
Jumlah sampel besar
|
Kombinasi kualitatif dan kuantitatif
|
Jumlah sampel kecil
|
Sifat data
|
bersifat kuantitatif / angka-angka statistik ataupun
koding-koding yang dapat dikuantifikasi.
|
Campuran angka-angka dan data yang bersifat
deskriptif
|
data bersifat deskriptif dan bukan angka
|
Analisis data
|
dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji
empiris teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data
secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik
|
Kombinasi kualitatif dan kuantitatif
|
dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan
berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian,
konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru[1][2]
|
B.
Ragam
Penelitian Kombinasi
Creswell
(2009) mengklasifikasikan terdapat dua model utama metode kombinasi yaitu model
sequential (kombinasi berurutan), dan model concurrent (kombinasi
campuran). Model urutan (sequential) ada dua yaitu model urutan
pembuktian (sequential explanatory) dan model urutan penemuan (sequential
exploratory). Model concurrent (campuran) ada dua yaitu, model concurrent
triangulation (campuran kuantitatif dan kualitatif secara berimbang) dan concurrent
embedded (campuran penguatan/metode kedua memperkuat metode pertama).
1.
Model Sequential
Creswell (2009) mengemukakan tentang
metode kombinasi model sequential adalah suatu prosedur penelitian
dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian dari satu metode dengan metode
yang lain.
Metode ini dikatakan sequential,
karena penggunaan metode dikombinasikan secara berurutan. Bila urutan pertama
menggunakan metode kuantitatif, dan urutan kedua menggunakan kualitatif, maka
metode tersebut dinamakan kombinasi sequential explanatory dan
bila urutan pertama menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan
metode kuantitatif, maka metode tersebut dinamakan metode penelitian kombinasi
model sequential exploratory.
a. sequential
explanatory
Metode
penelitian kombinasi model sequential explanatory,dicirikan dengan
pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti
dengan pengumpulan dan analisis data kualitataif pada tahap kedua, guna
memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama.
b. Sequential
exploratory
Metode ini
sama dengan metode sequential explanatory, hanya dibalik, dimana
pada metode ini pada tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap
berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Bobot metode lebih pada metode tahap
pertama yaitu metode kualitatif dan selanjutnya dilengkapi dengan metode
kuantitatif. Kombinasi data kedua metode bersifat connecting(menyambung)hasil
penelitian tahap pertama (hasil penelitian kualitatif) dan tahap berikutnya
(hasil penelitian kuantitatif).
c. Sequential
Transformative Strategy
Model ini
dilakukan dalam dua tahap dengan dipadu oleh teori lensa (gender, ras, ilmu
sosial) pada setiap prosedur penelitiannya. Tahap pertama bisa menggunakan
metode kuantitatif atau kualitatif dan dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan
metode kualitatif atau kuantitatif.
C.
Implementasi
Penelitian Kombinasi
1. Langkah-langkah
penelitian desain sequential explanatori
Sesuai karakteristik metode
kombinasi sequential explanatory, dimana pada tahap pertama penelitian
menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap kadua menggunakan metode
kualitatif. Dengan demikian, penelitian kombinasi dilakukan untuk menjawab
rumusan masalah penelitian kuantitatif dan rumusan masalah penelitian kualitatif,
atau rumusan masalah yang berbeda, tetapi saling melengkapi.
a). Metode
Kuantitatif
Langkah-langkah dalam metode
kuantitatif adalah menentukan masalah/potensi dan membuat rumusan masalah,
melakukan kajian teori dan merumuskan hipotesis, mengumumpulkan dan analisis
data untuk menguji hipotesis, dan selanjutnya dapat dibuat kesimpuan
berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
1) Masalah dan
Potensi
Penelitian kuantitatif berangkat
dari masaah dan atau potensi yang sudah jelas. Masalah adalah penyimpangan dari
apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi (das sein dan das solen).
Misalnya, penyimpangan antara kebijakan dengan pelaksanaan atau penyimpangan
antara perencanaan dan pelaksanaan di lapangan.
Suatu penelitian juga bisa diangkat
dari potensi. Penelitian yang berangkat dari potensi cenderung lebih baik
daripada penelitian yang berangkat dari masalah. Jika penelitian yang berangkat
dari masalah, maka hasil penelitian lebih berguna untuk memecahakan masalah,
sedangkan jika penelitian berangkat dari potensi, hasil penelitian berguna untu
pengembangan, atau peningkatan kemajuan. Potensi adalah segala sesuatu yang
bila dikembangkan akan dapat meningkatkan nilai tambah. Sebagai contoh,
potensi sumber daya pertanian di Indonesia yang dapat dijadikan sumber energi
alternatif.
2) Landasan
Teori dan Hipotesis
Setelah masalah dirumuskan, maka
peneliti mencari dan memilih teori yang relevan sehingga dapat digunakan untuk
memperjelas masalah, memberi definisi operasional, merumuskan hipotesis dan
mengembangkan instrumen. Jumlah teori yang digunakan tergantung pada jumlah
variabel yang diteliti. Hipotesis yang dikemukakan dapat berbentuk hipotesis
deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
3) Pengumpulan
Analisis Data Kuantitatif
Setelah hipotesis dirumuskan, maka
hipotesis tersebut selanjutnya dibuktikan kebenarannya berdasarkan data. Untuk
itu sebelum dikumpulkan, perlu ditetapkan populasi dan sampelnya beserta
instrumen penelitiannya. Jumlah instrumen tergantung pada variabel yang
diteliti. Sebelum digunakan, instrumen juga perlu teruji validitas dan
reabilitasnya. Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis untuk menjawab
rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
4) Hasil
Pengujian Hipotesis
Ini merupakan langkah akhir dari
tahap metode kuantitatif. Data kuantitatif yang telah dianalisis dan hipotesis
yang telah diuji selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, dan
narasi singkat. Penyajian data meliputi deskripsi data kuantitatif nilai setiap
variabel, setiap indikator, bahkan setiap butir instrumen. Dengan demikian
nilai setiap variabel, setiap indikator dan setiap butir instrumen dapat
diketahui.
b). Metode
Kualitatif
Jika dalam penelitian kuantitatif,
penelitian berakhir setelah hipotesis terbukti atau tidka terbukti. Dalam
penelitian campuran model sequential explanatory, penelitian masih
berlanjut dengan metode kualitatif, untuk membuktikan, memperkuat, memperdalam,
memperluas, memperlemah, dan mengugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh
pada tahap awal.
1) Penentuan
Sumber Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari
penelitian kuantitatif pada tahap awal, selanjutnya peneliti kualitatif,
menentukan sumber data yang diharapkan dapat memberi informasi yang dapat
digunakan untuk melengkapi data kuantitatif yang telah diperoleh
pada penelitian tahap I. sesuai dengan metodenya, pengambilan sampel sumber
data dilakukan secara kualitatif, misalnya melaui purposive (narasumber
yang paling tahu tentang apa informasi yang dibutuhkan) dan bersifat snowball
(jumlahnya berkembang semakin banyak).
2) Pengumpulan
dan Analisis Data Kualitatif
Setelah sumber data ditetapkan, maka
selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data dengan metode kualitatif
seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dan pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data dan
setelah selesai pengumpulan data. Dari hasil analisis kualitatif diharapkan
diperoleh data kualitatif yang kredibel untuk melengkapi data kuantitatif.
3) Analisis
Data Kuantitatif dan Kuaitatif
Setelah kedua data (kuantitatif dan
kualitatif) diperoleh, langkah selanjutnya adalah menganlisis kembali kedua
kelompok data tersebut. Analisis data dapat dilakukan dengan menggabungkan
kedua data yang sejenis sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam
dengan data kulitatif. Analisis juga dapat dilakukan dengan membandingkan kedua
kelompok data, sehingga dapat ditemukan perbedaan dan kesamaan diantara 2
kelompok data tersebut.
4) Kesimpulan
Hasil Penelitian
Langkah terakhir penelitian adalah
membuat laporan penelitian yang didalamnya terdapat kesimpulan dan memberikan
saran-saran. Kesimpulan yang diberikan adalah untuk menjawab secara singkat
terhadap rumusan masalah penelitian berdasarkan fakta yang ditemukan di
lapangan. Jumlah butir kesimpulan harus sama dengan jumlah rumusan masalah.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, selanjutnya dibuat saran untuk memperbaiki keadaan.
Saran yang diberikan tentunya berdasarkan pada hasil penelitian. Jumlah butir
saran tidak harus sama dengan jumlah butir kesimpulan.[2][4]
2. Langkah-Langkah
Penelitian Desain Sequential Exploratory
Pada tahap pertama penelitian
menggunakan metode kualitatif, yang langkah-langkahnya adalah menetukan seting
penelitian yang di situ ada masalah, atau potensi. Selanjutnya peneliti
melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam
mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting
penelitian dengan melakukan pengumpulan yang utuh dari objek penelitian
tersebut, mengkonstruksi makna dari hipotesis. Pada tahap ke dua peneliti
menggunakan metode kuantitatif yang berfungsi untuk menguji hipotesis yang ditemukan
pada penelitian tahap pertama. Langkah-langkah dalam penggunaan metode
kuantitatif adalah menetukan populasi dan sampel sebagai tempat untuk menguji
hipotesis, mengembangkan dan menguji instrumen untuk pengumpulan data, analisis
data dan selanjutnya membuat laporan yang diakhiri dengan kesimpulan saran.
a). Metode
kualitatif
Langkah pertama dalam metode
penelitian kombinasi model/desain seqential explatory adalah melakukan
penelitian dengan metode kualitatif. Seperti telah dikemukakan langkahnya adalah
menetukan seting penelitian yang di situ ada masalah, atau potensi. Selanjutnya
peneliti melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu
peneliti dalam mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk
ke setting penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data
kualitatif, dan akhirnya peneliti dapat menemukan gambaran yang utuh dari objek
penelitian tersebut, mengkonstruksi makna dari hipotesis.
1) Masalah dan
judul penelitian
Setiap penelitian berangkat dari
masalah tetentu. Masalah dalam penelitian kualitatif berbeda dengab masalaj
dalam kuantitatif. Masalah dalam penelitian belum jelas, masih remang-remang
bahkan masih gelap, sehingga masalah yang dibawa peneliti kualitatif masih
bersifat semntara. Penelitian kualitatif juga tidak harus berangkat dari
masalah, tetapi bisa dari dugaan adanya potensi, bahkan bisa berangkat dari
rasa keingintahuan di suatu objek itu ada apa.
Setelah masalah, potensi atau
keinginan untuk mengetahui sesuatu yang di situasi sosial/tempat/objek
penelitian ditetapkan, maka selanjutnya dapat dibuat rumusan masalah yang
bersifat sementara. Rumusan masalah dapat bersifat rumusan masalah deskriptif,
komparatif, asosiatif.
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan
terhadap “masalah” yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama
masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir
penelitian masalahnya sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul laporan
penelitian sama. Yang kedua “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki
penelitian berkembang. Jadi masalah diperluas atau diperdalam. Dengan demikian
tidak terlalu banyak perubahan, sehingga harus “ganti” masalah. Dengan demikian
antara judul dalam proposal dengan judul laporan penelitian tidak sama sehingga
judulnya diganti. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini sering
mengalami kesulitan administrasi. Oleh karena itu institusi yang menangani
penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik
masalah kualitatif ini.
Contoh judul penelitian : faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai di PT. Sinar jaya.
2) Kajian teori
Teori dalam penelitian kualitatif
sering disebut dengan teori lensa atau teori perspektif. Teori berfungsi
membantu peneliti untuk membuat berbagai pertanyaan penelitian, memandu
bagaimana mengumpulkan data dan analisis data. Kalau dalam penelitian
kuantitatif teori diuji dengan berdasarkan data lapangan, tetapi dalam
penelitian kualitatif teori berfungsi untuk memandu peneliti dalam bertanya,
mengumpulkn dan analisis data.
Berdasarkan contoh judul diatas, maka teori yang perlu
diuji dan diperdalam oleh peneliti adalah tentang produktivitas dan
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja berdasarkan data di
lapangan.
3) Pengumpulan
data dan analisis data
Setelah peneliti memahami
permasalahan yang diteliti serta memperhatikan rumusan masalah penelitian maka,
peneliti selanjutnya masuk dalam tempat yang diteliti (setting penelitian)
untuk melakukan penelitian.
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data, analisis
dan pengujian kredibilitas data lebih banyak dilakukan secara bersamaan. Sesuai
contoh diatas pengumpulan data dilakukan terkait produktivitas dan faktor yang
mempengaruhinya. Sebelum pengumpulan data lebih mendalam maka peneliti
melakukan penjelajahan terlebih dahulu untuk meperoleh gambaran umum tentang
situasi sosial atau setting yang diteiti.
b). Metode
kuantitatif
1) Penentuan
sampel dan populasi untuk menguji hipotesis
Dalam suatu penelitian perlu
dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber
data.selainitu populasi dan sampel juga untuk menguji hipotesis yang telah
ditemukan. Misalnya hipotesis mengenai perusahaan diatas, maka populasi yang
diambil adalah seluruh perusahaan di Provinsi Kahuripan. Ada 3 perusahaan di
provinsi tersebut dengan jumlah pegawai masing- masing 50 orang pegawai, jadi
populasi keseluruhan adalah 150 orang pegawai. Penelitian menggunakan sampel
pegawai yang diambil dari populasi dengan kesalahan 5 persen. Berdasarkan
jumlah anggota populasi 150 pegawai dan kesalahan 5 persen, maka jumlah anggota
populasi sampel 105. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportiona random
sampling. Dengan demikian, jumlah sampel untuk perusahaan A- (50: 150) x 105 –
35. Perusahaan B dan C juga memiliki sampel 35 pegawai.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode penelitian kombinasi adalah
suatu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara
bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang
lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif.Creswell (2009) mengklasifikasikan
terdapat dua model utama metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi
berurutan), dan model concurrent (kombinasi campuran). Model urutan (sequential)
ada dua yaitu model urutan pembuktian (sequential explanatory) dan model
urutan penemuan (sequential exploratory). Model concurrent
(campuran) ada dua yaitu, model concurrent triangulation (campuran
kuantitatif dan kualitatif secara berimbang) dan concurrent embedded
(campuran penguatan/metode kedua memperkuat metode pertama).Secara umum metode
penelitian kombinasi digunakan apabila peneliti ingin untuk memper oleh data
dan informasi yang lenkap, valid, reliabel dan obyektif.
B. SARAN
Semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang “Konsep Dasar Penelitian Kombinasi”. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
DaftarPustaka
Sa’ud Syaefudin Udin. (2014). Inovasi Pendidikan.Bandung: Alfabeta.
Budi Kurniawan. (2013). Contoh Makalah Mahasiswa. (Online)
Tersedia:https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/05/29/model-pembelajaran-quantum-quantum-learning. (05 November 2015).
Liztya Sheyra. (2013).
Contoh Makalah Mahasiswa. (Online)